Sejarah Desa


Sejarah Legenda Desa Kalidadap

 

Pada zaman dahulu hiduplah seorang wanita muda bernama Dewi Sri Larasati. Larasati sebenarnya adalah seorang dewi yang dirutunkan dari kahyangan lantaran sudah tidak disegani oleh dewi-dewi lainnya. Dewi Larasati kemudian dikutuk menjadi manusia dan diturunkan ke bumi.

Larasati tidak mengerti tempat-tempat yang ada di bumi, yang dia tahu hanyalah hutan belantara tempatnya pertama kali menginjak bumi. Oleh sebab rasa takut, ia pun terus berjalan berniat keluar dari hutan itu. Namun, tanaman-tanaman hijau yang menjulang tinggi dan rimbun itu tampak tidak pernah habis. Dia tidak bisa keluar dari hutan belantara.

            Setelah berjalan lama, akhirnya Larasati menemukan sungai (saat ini bernama Sungai Lokulo). Hatinya sangat senang karena berpikir akan segera keluar dari hutan. Dia mempercepat jalannya hingga sampai di tepi sungai. Di sana, dia menemukan seorang manusia laki-laki yang sedang duduk di bawah pohon dadap. Lalu Larasati menghampiri  lelaki itu dan terjadilah perkenalan.

            Lelaki itu bernama Tunggul Wulung, manusia pengembara yang tersesat dan berharap keluar dari hutan belantara. Harapan Larasati dan Tunggul Wulung pupus mengingat pengalaman mereka berdua yang tidak kunjung menemukan jalan keluar. Larasati berjalan dari arah utara dan berhenti di Sungai Lokulo setelah berbulan-bulan tidak bisa keluar dari hutan. Begitu pun dengan Tunggul Wulung yang berjalan dari arah selatan dan tidak menemukan jalan keluar.

            Larasati dan Tunggul Wulung pada akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Sebab tidak ada manusia lain yang bersama mereka saat itu, lalu mereka berdua memutuskan untuk menikah dan hidup bersama sebagai pasangan. Untuk melindungi diri dari serangan binatang buas, mereka mendirikan rumah dari kayu yang berada di sebelah selatan Sungai Lokulo.

Selang beberapa puluh tahun, mereka telah memiliki banyak anak dan hidup bahagia di hutan itu. Sekarang hutan itu pun sudah tidak melulu kayu-kayu besar, ada pula rumah-rumah dengan berbagai aktivitasnya. Anak-anak kecil bermain di sungai sambil mencari ikan, wanita yang sudah menjadi ibu memasak di tanah lapang untuk santapan para lelaki setelah pulang berburu.

Nah! pada perkumpulan makan besar di tengah lapang, seseorang bertanya perihal nama tempat yang mereka tinggali. Semua anak mendadak bingung dan meminta jawaban dari ibu mereka masing-masing. Ibu mereka pun bingung dan pertanyaan yang asama akhirnya ditujukan pada Larasati dan Tunggul Wulung. Sepasang manusia itu telah berganti panggilan menjadi Mbah Larasati dan Mbah Tunggul Wulung pun bingung.

Maka pada akhirnya mereka berdua jujur pada anak cucu mereka, bahwasannya memang tempat yang mereka tinggali dari dulu belum bernama. Kemudian semua orang yang hadir dalam makan besar itu berdiskusi untuk memberi nama tempat tersebut.Pada akhirnya tempat itu diberi nama Desa Kalidadap. Nama tersebut muncul dari awal pertemuan Mbah Larasati dan Mbah Tunggul Wulung di tepi sungai, tepatnya di bawah pohon dadap.

Legenda Desa Kalidadap

 

Pada zaman dahulu hiduplah seorang wanita muda bernama Dewi Sri Larasati. Larasati sebenarnya adalah seorang dewi yang dirutunkan dari kahyangan lantaran sudah tidak disegani oleh dewi-dewi lainnya. Dewi Larasati kemudian dikutuk menjadi manusia dan diturunkan ke bumi.

Larasati tidak mengerti tempat-tempat yang ada di bumi, yang dia tahu hanyalah hutan belantara tempatnya pertama kali menginjak bumi. Oleh sebab rasa takut, ia pun terus berjalan berniat keluar dari hutan itu. Namun, tanaman-tanaman hijau yang menjulang tinggi dan rimbun itu tampak tidak pernah habis. Dia tidak bisa keluar dari hutan belantara.

            Setelah berjalan lama, akhirnya Larasati menemukan sungai (saat ini bernama Sungai Lokulo). Hatinya sangat senang karena berpikir akan segera keluar dari hutan. Dia mempercepat jalannya hingga sampai di tepi sungai. Di sana, dia menemukan seorang manusia laki-laki yang sedang duduk di bawah pohon dadap. Lalu Larasati menghampiri  lelaki itu dan terjadilah perkenalan.

            Lelaki itu bernama Tunggul Wulung, manusia pengembara yang tersesat dan berharap keluar dari hutan belantara. Harapan Larasati dan Tunggul Wulung pupus mengingat pengalaman mereka berdua yang tidak kunjung menemukan jalan keluar. Larasati berjalan dari arah utara dan berhenti di Sungai Lokulo setelah berbulan-bulan tidak bisa keluar dari hutan. Begitu pun dengan Tunggul Wulung yang berjalan dari arah selatan dan tidak menemukan jalan keluar.

            Larasati dan Tunggul Wulung pada akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Sebab tidak ada manusia lain yang bersama mereka saat itu, lalu mereka berdua memutuskan untuk menikah dan hidup bersama sebagai pasangan. Untuk melindungi diri dari serangan binatang buas, mereka mendirikan rumah dari kayu yang berada di sebelah selatan Sungai Lokulo.

Selang beberapa puluh tahun, mereka telah memiliki banyak anak dan hidup bahagia di hutan itu. Sekarang hutan itu pun sudah tidak melulu kayu-kayu besar, ada pula rumah-rumah dengan berbagai aktivitasnya. Anak-anak kecil bermain di sungai sambil mencari ikan, wanita yang sudah menjadi ibu memasak di tanah lapang untuk santapan para lelaki setelah pulang berburu.

Nah! pada perkumpulan makan besar di tengah lapang, seseorang bertanya perihal nama tempat yang mereka tinggali. Semua anak mendadak bingung dan meminta jawaban dari ibu mereka masing-masing. Ibu mereka pun bingung dan pertanyaan yang asama akhirnya ditujukan pada Larasati dan Tunggul Wulung. Sepasang manusia itu telah berganti panggilan menjadi Mbah Larasati dan Mbah Tunggul Wulung pun bingung.

Maka pada akhirnya mereka berdua jujur pada anak cucu mereka, bahwasannya memang tempat yang mereka tinggali dari dulu belum bernama. Kemudian semua orang yang hadir dalam makan besar itu berdiskusi untuk memberi nama tempat tersebut.Pada akhirnya tempat itu diberi nama Desa Kalidadap. Nama tersebut muncul dari awal pertemuan Mbah Larasati dan Mbah Tunggul Wulung di tepi sungai, tepatnya di bawah pohon dadap.


Total Dibaca

Kami mengatakan tidak untuk

Contact Details

Telephone: -
Email:  -
Website: https://kalidadap-wadaslintang.wonosobokab.go.id

Jln.Raya Sadang Km. 01 Kalidadap Kec Wadaslintang Kab, Wonosobo